Sabtu, 14 November 2015

Karangan Ilmiah



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ada dua Macam sistem operasi, Open source dan Close Source, Open Source adalah istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh pengembangnya untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah atau dikembangkan lebih lanjut, dan disebarluaskan. Jika pembuat program melarang orang lain untuk mengubah dan atau menyebarluaskan program buatannya, maka program itu bukan open source, meskipun tersedia kode programnya. 

Open source merupakan salah satu syarat free software. Free software pasti open source software, namun open source software belum tentu free software. Contoh free software adalah Linux. Contoh open source software adalah FreeBSD. Linux yang berlisensi free software tidak dapat diubah menjadi berlisensi tidak free software, sedangkan FreeBSD yang berlisensi open source software dapat diubah menjadi tidak open source. FreeBSD (open source) merupakan salah satu dasar untuk membuat Mac OSX (tidak open source).

Berbeda sekali dengan Close Source yang sangat tertutup. Sehingga orang lain tidak akan bisa mengetahui dengan apa program tersebut dibuat dan bagaimana jika terjadi kesalahan pada software tersebut. Sehingga jika terdapat kesalahan program orang tersebut harus menghubungi pihak yang bersangkutan dengan pembuatan software tersebut dan hal ini jelas-jelas memakan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit. Contoh Close Source adalah Windows.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari Sistem Operasi (OS)
2. Bagaimanakah OS freeware (Windows)
3. Bagaimanakah OS opensource (Linux)
4. Bagaimana perbandingan antara Windows dan Linux

KARANGAN



KARANGAN

Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Lamuddin Finoza, 2009:234).
Senada dengan pendapat di atas, E. Kosasih (2003:26), menjelaskan bahwa Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.
Pendapat lain dinyatakan Widyamartajaya (1979:9) mengatakan bahwa Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya.
Poerwordarmita (1984:445), mengungkapkan bahwa Karangan merupakan uraian tentang sesuatu hasil, dengan demikian pengertian Karangan atau tulisan dapat kita batasi sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.
Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:

1.              Karangan Narasi 
Yaitu  suatu bentuk karangan yang berisikan cerita tentang suatu rangkaian peristiwa yang bertujuan untuk memperluas pengalaman orang lain dan biasanya tersusun sesuai urutan waktu. Contohnya : novel, roman, cerpen, biografi. 
Ciri-ciri/karakteristik karangan Narasi:
    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal  
        sampai akhir
    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci

2.              Karangan Deskripsi
Yaitu suatu bentuk karangan yang berisikan tentang gambaran mengenai suatu peristiwa atau keadaan sehingga para pembaca seakan-akan merasakan, mengalaminya, melihat ataupun mendengarkan kejadian atau peristiwa didalamnya. Tujuan karangan deskripsi ini adalah untuk menciptakan daya khayal para pembaca tentang apa yang dialami oleh si penulis. Contohnya : gambaran tentang kisah Danau Toba.
Ciri-ciri / karakteristik karangan deskripsi:
     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar
          seolah-olah mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar,
          sendiri suatu objek yang  dideskripsikan
     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang
          dapat berupa  tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif),
          impresionistis (subjektif), atau sikap penulis

3.              Karangan Persuasi
Yaitu suatu bentuk karangan yang berisikan tentang ajakan untuk membujuk para pembaca agar melakukan sesuatu yang diinginkan penulis atau idenya penulis yang disertai dengan alasan dan bukti yang konkrit. Contohnya : Sebuah wacana tentang iklan  atau advertorial.
Ciri-ciri / karakteristik karangan persuasi:
a. Terdapat himbauan atau ajakan
b. Berusaha mempengaruhi pembaca 


4.              Karangan Eksposisi
Yaitu suatu bentuk karangan atau tulisan yang berisikan tentang uraian, penjelasan atau pemaparan suatu pokok pikiran atau topik utama dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca dengan sejelas-jelasnya. Contohnya : Sebuah wacana tentang tata cara pemilihan umum.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Eksposisi:
        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap
            fakta yang ada
        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang
             proses kerja sesuatu

5.              Karangan Argumentasi
Yaitu suatu bentuk karangan atau tulisan yang berisikan tentang alasan, contoh, bukti-bukti yang kuat, dan meyakinkan pembaca sehingga para pembaca akan terpengaruh dan membenarkan apa pendapat, keyakinan, gagasan dan sikap penulis. Contohnya : Wacana alasan tentang diperlukannya General Check-Up setahun sekali.
Ciri-ciri / karakteristik karangan Argumentasi:
      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan
             pengarang sehingga kebenaran itudiakui oleh pembaca
      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
      c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap,
             pendapat atau pandangan pembaca
     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan
            keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang,
            kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian

SIFAT KARANGAN
1.        Lugas dan tidak emosional
Mempunyai satu arti sehingga tidak ada tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2.        Logis
Disusun berdasarkan urutan yang konsisten.
3.        Efektif
Satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembangan.
4.        Efisien
Hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah dipahami.

KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH (POPULER), DAN NON ILMIAH
1. Karangan Ilmiah
Menurut Brotowidjoyo, karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuanyang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya ilmiah dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya (Susilo, M. Eko, 1995:11).
Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah adalah karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan memiliki ciri-ciri tertentu. Demikian juga karangan non ilmiah memiliki ciri khasnya tersendiri. Lalu bagaimana membedakan satu sama lainnya, di dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana membedakan antara semua jenis karangan tersebut.


Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
1.  Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur
    yang menyangganya.
3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar,
    yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung
    dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
    (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

Ciri – Ciri Karya Ilmiah:
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :

a. struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

d. penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.



Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain:
·                     Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar,
          pengungkapan maksudnya tepat dan jernih.
·                     Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
·                     Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
·                     Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
·                     Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan
          atau kehilafan betapapun kecilnya.
·                     Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut
          urutan yang memperlihatkan kesinambungan.
·                     Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan
          selengkap-lengkapnya.

Macam – macam karangan ilmiah:
Ada berbagai macam karangan ilmiah, berikut diantaranya :
·                     Laporan penelitian. Laporan yang ditulis berdasarkan penelitian.
          Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan
          Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai
          oleh Departemen Kebudayaan, dsb.

·                     Skripsi. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik
          sarjana strata satu (Si).

·                     Tesis. Tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik
          strata dua (S2), yaitu Master.

·                     Disertasi. Tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik
          strata tiga (S3), yaitu Doktor.

·                     Surat pembaca. Surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap
          isi suatu tulisan ilmiah.

·                     Laporan kasus. Tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi
          dengan teori.


2. Karangan Semi Ilmiah
Karangan semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengatahun yang menyajikan fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya pun tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis semi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Ciri-ciri karangan semi ilmiah atau ilmiah popular, yaitu :
·                     Ditulis berdasarkan fakta pribadi;
·                     Fakta yang disimpulkan subjektif;
·                     Gaya bahasa formal dan popular;
·                     Mementingkan diri penulis;
·                     Melebih-lebihkan sesuatu;
·                     Usulan-usulan bersifat argumentative; dan Bersifat persuasive.
Jenis karangan semi ilmiah yaitu artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi buku. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku.

3. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
·                     Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
·                     Fakta yang disimpulkan subyektif.
·                     Gaya bahasa konotatif dan populer.
·                     Tidak memuat hipotesis.
·                     Penyajian dibarengi dengan sejarah.
·                     Bersifat imajinatif.
·                     Situasi didramatisir.
·                     Bersifat persuasif.
·                     Tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.


SUMBER :





Senin, 12 Oktober 2015

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Deduktif)



Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Deduktif)

 

Sebelumnya di periode Juli - September pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 0,2% dari 5,8% ke 5,6% dibanding kuartal sebelumnya. Sementara itu disebabkan menurunnya harga komoditas dan permintaan pasar, terjadi penekanan pada sektor ekspor Indonesia. Ditambah permintaan domestik dipengaruhi melonjaknya harga bahan bakar minyak dan kenaikan suku bunga. Sempat terjadi aksi demo di beberapa daerah yang disebabkan kenaikan BBM ini.
Efek dari ulah investor yang menarik dana segar mereka menjadikan Indonesia dan sebagian besar nagara berkembang lainnya dalam kondisi sulit. Faktor utama nya tak lain adalah banyak prediksi menyatakan bank sentral AS akan mengurangi program stimulus dan akan menaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan. Dampak dari  penurunan permintaan domestik dan melemahnya ekspor pada kuartal ketiga tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level terendah sejak empat tahun terakhir.
Kecemasan terhadap menurunnya laju ekonomi dan meluasnya defisit anggaran turut mempengaruhi tindakan investor dalam penarikan dana. Hal ini berdampak terhadap kurs rupiah tahun ini dan menjulangnya harga barang sehingga BI menaikan suku bunga kredit. Puncaknya terjadi kenaikan menjadi 7,25% di bulan September, ini merupakan rekor tertinggi sejak empat tahun terakhir. Para pakar menilai beberapa penyebab ini menjadikan melemahnya tingkat konsumsi domestik dan menggangu laju pertumbuhan ekonomi. Masih di bulan yang sama BI juga menurunkan target pertumbuhan ekonomi dibandingkan prediksi sebelumnya dari 5,8% - 6,2%  menjadi 5,5% - 5,9%.
Sementara itu orang nomer dua di Indonesia, Boediono juga mengatakan ditengah kondisi ekonomi global yang belum menentu cukup sulit bagi Indonesia dapat menyentuh angka pertumbuhan ekonomi diatas 6%. Akan tetapi beliau menegaskan tetap ada keyakinan adanya koreksi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di tahun depan. Pendapat tersebut diungkap saat membuka acara Indonesia Investor Summit di Ritz Charlton, Jakarta, Kamis (7/11). Ditambahkan olehnya sekarang para pelaku usaha diharapkan dapat menerima angka pertumbuhan tersebut mengingat kondisi ekonomi global saat ini.
Terdapat beberapa faktor yang harus di waspadai, diantaranya konsistensi dalam menjaga bertumbuhnya kelas menengah, peningkatan pengelolaan SDA nasional dan yang paling utama adalah menjaga stabilitas situasi politik jelang Pemilu 2014 mendatang.
Jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi banyak tugas yang harus dirampungkan oleh pihak pemerintah. Pertama yaitu problema infrastruktur yang sampai saat ini belum maksimal, penyediaan energi alternatif baru dan terakhir pemberantasan korupsi di negeri ini. Bagi bangsa Indonesia tentunya untuk menjalani dan memperbaiki hal yang telah disebut diatas membutuhkan waktu dan proses tersendiri. Sambil mempersiapkan semuanya kita dituntut selalu mengadakan koreksi disana-sini agar tercipta sinergi disemua lapisan sendi perekonomian Indonesia.
Penjelasan : Kalimat yang bercetak tebal merupakan kalimat deduktif, karena induk kalimat atau gagasan pokoknya berada diawal kalimat.

Sumber :
 

Nama           : Marhamah

NPM            : 25213277

Kelas           : 3EB18

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2