Review Jurnal Etika Profesi
Judul : Pengaruh Independensi,Kompetensi,dan Sensitivitas Etika Profesi Terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Auditor Perwakilan BPK Provinsi Bali)
Penelitian : Dodik Ariyanto dan Ardani Mutia Jati
Tahun : 2010
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh independensi,kompetensi,dan sensitivitas etika profesi terhadap produktivitas kerja auditor eksternal terhadap auditor perwakilan BPK RI Provinsi Bali
Variabel yang digunakan :
Variabel
bebas (independent) : independensi,
kompetensi, dan sensitivitas etika profesi
Variabel terikat (dependent) : produktivitas kerja
Variabel terikat (dependent) : produktivitas kerja
Metode/Jenis Penelitian :
Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran
kuesioner kepada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Bali. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 58 auditor. Metode penentuan sampel yang digunakan
adalah metode purposive sampling
dengan kriteria auditor telah bersertifikasi Diklat Auditor Ahli atau Terampil
dan sudah pernah melaksanakan tugas pemeriksaan. Berdasarkan kriteria tersebut
maka jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 45 auditor.
Hasil Penelitian :
- Statistik deskriptif dalam penelitian ini menunjukkan nilai meanuntuk variabel independensi sebesar 35,22; variabel kompetensi sebesar 55,93, variabel sensitivitas etika profesi sebesar 32,77; dan variabel produktivitas kerja sebesar 51,83. Sebaliknya, nilai standar deviasi untuk variabel independensi sebesar 9,28; variabel kompetensi sebesar 13,75; variabel sensitivitas etika profesi sebesar 8,38; dan variabel produktivitas kerja sebesar 13,49.
- Hasil uji reliabilitas menunjukkan nilai Cronbach Alpha untuk variabel independensi,kompetensi, sensitivitas etika profesi dan produktivitas kerja berturut-turut adalah 0,96; 0,97; 0,95 dan 0,97. Seluruh nilai Cronbach Alpha> 0,6 sehingga data keempat variabel dikatakan reliabel.
- Hasil uji validitas terhadap 11 item pernyataan variabel produktivitas kerja didapat nilai PearsonCorrelationantara 0,696—0,914 dan signifikansi 0,00 maka instrumen untuk variabel ini dapat dikatakan valid. Variabel independensi, kompetensi, dan sensitivitas etika profesi secara berturut-turut memiliki nilai Pearson Correlationantara 0,759—0,908; 0,568—0,926; 0,759—0,908 dengan nilai signifikansi 0,00 untuk seluruh item pada variabel di atas.
- Uji Asumsi Klasik :
1)
Hasil uji normalitas untuk keempat variabel dalam
penelitian ini menunjukkan koefiien Asym. Sig (2-tailed) sebesar 0,456; yaitu
lebih besar daripada 0,05. Artinya, data berdistribusi normal.
2)
Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa seluruh
variabel bebas menunjukkan nilai tolerance > 10% dan VIF < 10. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
3)
Uji heteroskedastisitas menunjukkan independesi 0,321;
kompetensi 0,117; dan variabel sensitivitas 0,831. Artinya, tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam penelitian ini.
a.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 2 didapatkan
nilai koefisien determinasi (R2) = 0,813. Hal ini mengandung pengertian bahwa
81,3% variabel produktivitas kerja auditor eksternal dapat dijelaskan oleh
variabel independensi, kompetensi, dan sensitivitas etika profesi. Sebaliknya,
sisanya sebesar 18,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk
dalam model penelitian, misalnya lingkungan kerja, komposisi tim, serta
kesediaan sarana dan prasarana.
b.
Berdasarkan hasil perhitungan regresi berganda pada
Tabel 2 diperoleh pula nilai Fhitung sebesar 49,177 dengan tingkat signifikansi
0,000 dan Ftabel= (0,05)(3)(34) = 2,92 dengan α= 5%. Hal ini berarti bahwa
Fhitung= 49,18 > Ftabel= 2,92 atau probabilitas (0,000) jauh lebih kecil
daripada 0,05. Artinya, independensi (X1), kompetensi (X2), dan sensitivitas
etika profesi (X3) secara simultan merupakan penjelas yang siginifikan terhadap
produktivitas kerja auditor eksternal (Y).
Kesimpulan :
1.
Berdasarkan hasil uji secara simultan bahwa
independensi (X1), kompetensi (X2), dan sensitivitas etika profesi (X3)
merupakan penjelas yang siginifikan terhadap produktivitas kerja auditor
eksternal (Y). Besarnya sumbangan yang diberikan adalah sebesar 81,3% variabel
produktivitas kerja auditor eksternal dapat dijelaskan oleh variabel
independensi, kompetensi, dan sensitivitas etika profesi. Sebaliknya, sisanya
sebesar 18,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model
penelitian, misalnya lingkungan kerja, komposisi tim, serta kesediaan sarana
dan prasarana.
2.
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa independensi
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja auditor
eksternal terhadap auditor perwakilan BPK RI Provinsi Bali.
3.
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja auditor
eksternal terhadap auditor perwakilan BPK RI Provinsi Bali.
4.
Berdasarkan hasil
pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa sensitivitas
etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja
auditor eksternal terhadap auditor perwakilan BPK RI Provinsi Bali.
Pendapat :
Menurut saya
jurnal penelitian ini sudah cukup baik dan menarik karena sekarang ini
produktivitas kerja menjadi rendah hampir disemua institusi di Indonesia.
Sedangkan
auditor dituntut untuk jujur atas hasil yang telah dilakukan pada saat
pemeriksaan dengan tidak memihak kepada pihak mana pun.
Auditor juga merupakan salah satu profesi yang berhubungan dengan
kepercayaan masyarakat oleh karena itu etika profesi sangat diperlukan, sehingga
masyarakat
akan menghargai profesi yang menerapkan standar mutu yang tinggi dalam pelaksanaan
pekerjaannya.
Variabel
independen yang digunakan juga sudah cukup, tetapi alangkah lebih lengkap
apabila penulis menambahkan variabel independen lingkungan kerja mengingat
lingkungan kerja seseorang bisa mempengaruhi kualitas kerja seseorang tersebut.
Penulis juga
sudah cukup jelas dalam menjelaskan alasan mengapa variabel independen
berpengaruh positif signifikan pada variabel dependen.