Sabtu, 30 November 2013

Manajemen Produksi



Bab 7 Manajemen Produksi

A.Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :

1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi:


Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan
azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi
biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.


2. Revolusi Industri


Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga
mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan
tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :


• Bertambahnya penggunaan mesin
• Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
• Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
• Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.


3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan komputer


Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.

4. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut
• Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
• Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
• Pelatihan pekerja dengan metode baru
• Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

B.Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.
  • Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.
  • Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-sumber daya.

Dalam peningkatan produktivitas dijumpai 2 permasalahan penting, yaitu:

1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara
    keseluruhan.

C.Pengertian Produksi

Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya. Perhatikan contoh berikut.
a. Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya.
b. Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali
    lalu dijual.
Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.

D.Proses Produksi

Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.

Macam – Macam Wujud Proses Produksi :

  • Proses kimia : proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
  • Proses perubahan bentuk : proses produksi dengan merubah bentuk
  • Proses asembling : proses produksi menggabungkan komponen-komponen mejadi produk akhir.
  • Proses transportasi : proses produksi menciptakan perpindahan barang.
  • Proses penciptaan jasa-jasa administrasi : proses produksi berupa penyiapan data informasi yang diperlukan.

E. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi

Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Jika dilihat dari keputusan yang harus diambil maka dibedakan menjadi;

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain

F. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
  • Seleksi dan design hasil produksi (produk)
  • Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
  • Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
  • Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
  • Perancangan tugas

G. Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

7. Fungsi Sistem Produksi dan Operasi

1. Fungsi Perencanaan Produk

Fungsi ini menentukan bentuk dan mutu produksi akhir. Perencanaan produksi umumnya mempunyai tiga jenis kegiatan yaitu urutan kerja, penjadwalan, dandispesing.Dispesing ini merupakan perintah kepada karyawan untuk memulai pekerjaan sesuai dengan jadwal dan urutan kerja yang sudah disusun.

2. Fungsi Perencanaan Proses

Fungsi ini berhubungan dengan penetapan metode terbaik, paling efektif dan efisien untuk mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada dan untuk menghasilkan produksi yang sesuai dengan perencanaan produksi.

3. Fungsi Persediaan

Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan persediaan bahan baku, mutu, waktu, dan tempat yang tepat dengan memperhitungkan biaya serendah mungkin.

4. Fungsi Pengawasan            

Fungsi ini menentukan kegiatan pelaksanaan agar tetap sesuai dengan rencana produksi.

5. Fungsi Pengawasan Mutu              

Berhubungan dengan pemeliharaan mutu produksi sehingga sesuai dengan keinginan pasar.

6. Fungsi Pengawasan biaya               

Kegiatan yang bertanggung jawab terhadap setiap perbedaan antara biaya yang dikeluarkan dengan biaya yang direncanakan.

7. Fungsi Pengangkutan              

Bertujuan agar proses produksi dapat dilaksanakan dengan tepat dan dengan biaya perlengkapan sekecil-kecilnya.

Sistem Produksi dan Operasi

adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbedasecara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran.

H. Lokasi dan Lay Out Pabrik

Lokasi dan Lay Out Pabrik
Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan mudah diawasi. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata ruang adalah sebagai berikut :
  1. Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun hasil produksi
  2. Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan proses
  3. Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat yang mudah terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit pemadam kebakaran
  4. Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan hasil produksi harus terletak pada lokasi yang terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya
  5. Tersediannya ruang kosong untuk pembongkaran alat-alat
  6. Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi udara
  7. Distribusi air dan listrik harus seefisien mungkin
  8. Letak peralatan harus dibuat seefisien mungkin sesuai dengan alur proses produksi
  9. Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk mempermudah pengawasan dan pemeliharaan
Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar