Nama Jurnal | – |
Volume / Halaman | Zenit Volume 1 |
Nama Penulis | Ita Salsalina Lingga |
Judul Jurnal |
Aspek Perpajakan dalam Transfer Pricing dan Problematika Praktik Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)
|
Tanggal Jurnal | 03 Desember 2012 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan dari penulisan ini adalah memaparkan aspek penetapan harga transfer (transfer pricing) ditinjau dari sudut akuntansi maupun perpajakan serta problematika praktik penghindaran pajak (tax avoidance) maupun kecurangan-kecurangan yang marak terjadi akibat praktik transfer pricing yang tidak wajar
|
Metode Penelitian |
Metode penelitian yang digunakan adalah ini penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti. Tipe penelitian ini umumnya berkaitan dengan opini, kejadian atau prosedur (Indriantoro dan Supomo, 2009:26). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur (library research)
|
Variabel Penelitian | – |
Hasil Penelitian |
Transfer pricing adalah harga yang dibebankan oleh suatu perusahaan atas barang, jasa, harta tak berwujud kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Tujuan penetapan harga transfer adalah untuk mentransmisikan data keuangan di antara departemen-departemen atau divisi-divisi perusahaan pada waktu mereka saling menggunakan barang dan jasa satu sama lain dan untuk mengevaluasi kinerja divisi dan memotivasi manajer divisi penjual dan divisi pembeli menuju keputusan-keputusan yang serasi dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Bagi perusahaan berskala global(multinational corporations), transfer pricing dipercaya menjadi salah satu strategi yang efektif untuk memenangkan persaingan dalam memperebutkan sumber daya yang terbatas. Perusahaan cenderung berupaya meminimalkan biaya-biaya (cost efficiency)termasuk di dalamnya minimalisasi pembayaran pajak perusahaan (corporate income tax). Hal ini telah mendorong dilakukannya praktik transfer pricing untuk menghindari pajak (tax avoidance). Transfer pricingdiyakini mengakibatkan berkurang atau hilangnya potensi penerimaan pajak suatu negara karena perusahaan multinasional cenderung menggeser kewajiban perpajakannya dari negara-negara yang memiliki tarif pajak yang tinggi (high tax countries) ke negara-negara yang menerapkan tarif pajak rendah(low tax countries). Untuk mencegah praktik penghindaran pajak karena penentuan harga tidak wajar (non arm’s length price), maka Dirjen Pajak menetapkan pedoman penentuan harga transfer yang membahas penerapan prinsip kewajaran dan kelaziman usaha (arm’s length principles) terkait transaksi antara wajib pajak dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa. Aturan ini mengharuskan wajib pajak untuk menggunakan nilai pasar wajar dalam bertransaksi dengan pihak berelasi (related parties).
|
Kesimpulan Penelitian |
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi praktik transfer pricing (Suryana, 2012) antara lain dengan mengaktifkan peran akuntan publik untuk menguji kewajaran perhitungan jumlah related parties transaction yang diungkapkan dalam laporan keuangan, memperluas kriteria transfer pricing tidak hanya related parties, tetapi melebar ke semua transaksi yang diindikasikan di bawah harga pasar wajar, termasuk dengan perusahaan non afiliasi, menggunakan data pembanding eksternal dari pelaporan DHE (Devisa Hasil Ekspor) untuk mendeteksi aliran dana dan underlying transaksi ekspor, mengumumkan ke publik tentang proses banding oleh wajib pajak yang melakukan transfer pricing, sebagai bentuk tekanan moral, menyediakan data center, seperti Indonesian Coal Index, serta membentuk single document window (SDW) antar negara yang telah menerapkan tax treaty, dan forum multilateral, seperti APEC.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Pendapat saya mengenai jurnal ini bahwa jurnal ini sudah cukup baik. Tema yang diangkat juga menarik untuk diikuti. Penjelasan tentang Transfer Pricing-nya pun jelas.
|
Jumat, 31 Maret 2017
Review Jurnal Ke 12 (Perpajakan Internasional dan Penetapan Harga Transfer)
Review Jurnal Ke 11 (Manajemen Resiko Keuangan)
Nama Jurnal | Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto 2010 |
Volume / Halaman | – |
Nama Penulis | Dhamar Yudho Aji dan Aria Farah Mita |
Judul Jurnal |
Pengaruh Profitabilitas, Risiko Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Struktur KepemilikanTerhadap Praktek Peralatan Laba : Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
|
Tanggal Jurnal | 2010 |
Tujuan Penelitian |
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kondisi keuangan, yaitu profitabilitas dan risiko perusahaan, nilai perusahaan dan struktur kepemilikan terhadap praktek perataan laba. Berbeda dari kebanyakan penelitian sebelumnya yang ada di Indonesia, yang kebanyakan menggunakan indeks Eckel (1981), penelitian ini menggunakan proksi akrual diskresioner yang didefinisikan untuk perataan laba oleh Tucker dan Zarowin (2005).
|
Metode Penelitian |
Untuk memilih sampel penulis menggunakan teknik purposive sampling dengan beberapa kriteria yang ditetapkan. Dalam penulisan ini menggunakan Analisis Statistik Deskriptif. Analisis pengaruh setiap variable menggunakan Discretionary Accrual dan Eckel.
|
Variabel Penelitian |
Variabel Dependen : Perataan Laba
Variabel Independen :
a. Kondisi Keuangan yang diwakili oleh ROA, LEV
b. Nilai Perusahaan yang diwakili oleh PBV
c. Struktur Kepemilikan yang diwakili oleh MOWN dan POWN
Variabel Terkontrol : Ukuran Perusahaan
|
Hasil Penelitian |
· Pengujian terhadap variabel ROA menunjukkan nilai koefisien yang bernilai negative signifikan pada level 1% yang mengindikasikan bahwa profitabilitas di tahun sebelumnya berpengaruh negatif terhadap praktek perataan laba di tahun berjalan.
· Pengujian terhadap variabel LEV menunjukkan nilai koefisien yang bernilai positif signifikan pada level 10% yang mengindikasikan bahwa risiko keuangan di tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan.
· Pengujian terhadap variabel PBV menunjukkan nilai koefisien yang bernilai positif signifikan pada level 5% yang mengindikasikan bahwa nilai perusahaan di tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba ditahun berjalan.
· Pengujian terhadap variabel POWN menunjukkan koefisien yang bernilai positif tidak signifikan yang mengindikasikan bahwa besarnya kepemilikan publik tahun sebelumnya tidak mempengaruhi praktek perataan laba yang dilakukan perusahaan
· Pengujian terhadap variabel kontrol SIZE menunjukkan koefisien yang bernilai negative tidak signifikan yang mengindikasikan bahwa praktek perataan laba ditahun berjalan tidak dipengaruhi oleh ukuran perusahaan di tahun sebelumnya.
|
Kesimpulan Penelitian |
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model penelitian menggunakan proksi perataan laba dari Tucker dan Zarowin (2005) lebih dapat menjelaskan pengaruh faktor – faktor yang diteliti dibandingkan dengan menggunakan indeks Eckel (1981). Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba. Besarnya kepemilikan publik serta keberadaan kepemilikan manajemen juga terbukti tidak berpengaruh positif terhadap perataan laba yang dilakukan perusahaan. Risiko perusahaan dan nilai perusahaan terbukti berpengaruh positif terhadap praktek perataan laba.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Menurut saya penelitian ini bagus. Sampel yang digunakan juga banyak, yaitu sebanyak 109 perusahaan manufaktur dengan periode penelitian selama 6 tahun. Sehingga, hasil penelitiannya dapat dikatakan komprehensif. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan di mana diharapkan pada penelitian selanjutnya akan dapat memperbaiki hasil penelitian, yaitu Hanya menggunakan enam variabel, sehingga masih banyak faktor lain yang mungkin memiliki pengaruh signifikan namun tidak terdeteksi, Dalam memproksikan variabel profitabilitas dapat menggunakan nilai dari perubahan rasio return on asset,Metode yang digunakan adalah regresi berganda, namun terdapat metode lain yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan metode regresi logistik (logit).
|
Review Jurnal Ke 10 (Perencanaan dan Pengendalian Manajerial)
Nama Jurnal | Jurnal Akuntansi |
Volume/Halaman | JAAI Vol. 6 No. 2 / ISSN : 1410 – 2420 |
Nama Penulis | Abriyani Puspaningsih |
Judul Jurnal |
Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Manajer
|
Tahun Jurnal | Desember 2002 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan kinerja manajer
|
Metode Penelitian |
Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif
|
Variabel Penelitian |
Variabel penelitian ini adalah intervening variables (role ambiguity, job relevan information) dan moderating variables (job difficulty, locus of control or culture dimension)
|
Hasil Penelitian |
Hasil pada penelitian ini adalah anggran dapat dijadikan alat pengendalian kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan. Pada tahap preliminary controlanggaran dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan sumber daya dan orang-orang yang dilibatkan agar siap untuk memulai kegiatan. Pada tahap, concurrent control pengendalian dilakukan dengan cara observasi terhadap orang-orang yang terlibat dan laporan untuk menjamin bahwa sasaran sudah tepat dan kebijakan serta prosedur telah dilaksnakan dengan baik selama kegiatan berlangsung.
|
Kesimpulan Penelitian |
Kesimpulan penelitian ini adalah pada partisipasi dalam penyusunan anggaran memberikan pengaruh terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer. Dalam hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan kepuasan kerja dan kinerja manajer.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan masih memberikan hasil yang berbeda-beda, sehingga dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan penelitian lanjutan berkaitan dengan pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer.
|
Review Jurnal Ke 9 (Analisis Laporan Keuangan Internasional)
Nama Jurnal | – |
Volume / Halaman | Volume 1, No. 2, July 2011, pages 155 – 178 |
Nama Penulis | Hendra Agus Wibowo dan Diyah Pujiyati |
Judul Jurnal |
ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DAN SINGAPURA (SGX)
|
Tanggal Jurnal | 2011 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini untuk memberikan bukti empiris apakah analisis rasio keuangan berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba dan apakah terdapat perbedaan analisis rasio keuangan yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX).
|
Metode Penelitian |
Jenis penelitian ini menurut sumber data adalah data sekunder karena data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada. Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
|
Variabel Penelitian |
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perubahan Laba (Dependen) dan rasio-rasio keuangan (Independen)
|
Hasil Penelitian |
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, semua variabel independen analisis rasio keuangan (rasio lancar, perputaran total aktiva, total hutang terhadap total aset, profit margin, ROA, dan ROE) berpengaruh signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2009, tetapi memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Singapura (SGX) tahun 2004-2009.
|
Kesimpulan Penelitian |
Berdasarkan hasil analisis data, dengan uji F semua variabel independen analisis rasio keuangan (rasio lancar, perputaran total aktiva, total hutang terhadap total aset, profit margin, ROA, dan ROE) berpengaruh signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2004-2009, dan memiliki pengaruh yang tidak signifikan dalam memprediksi perubahan laba pada perusahaan real estate dan properti di Bursa Efek Singapura (SGX) tahun 2004-2009. Akan tetapi, berdasarkan hasil analisis uji Chow test disimpulkan bahwa terdapat perbedaan analisis rasio keuangan (rasio lancar, perputaran total aktiva, total hutang terhadap total aset, profit margin, ROA, dan ROE) yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba dari perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX) tahun 2004-2009.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Menurut pendapat saya jurnal ini bagus, materi yang diangkat juga menarik. Keterbatasan penelitian ini adalah Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan di mana diharapkan pada penelitian selanjutnya akan dapat memperbaiki hasil penelitian. Beberapa keterbatasannya yaitu: (1) Perolehan data laporan keuangan perusahaan real estate dan property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX) yang tidak secara konsisten mempublikasikan laporan keuangan. (2) Sampel yang digunakan dalam penelitian tidak sebanding dengan sampel yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). Hal ini memungkinkan adanya ketidakakuratan pada hasil penelitian. (3) Sampel perusahaan real estate da property terdaftar di Bursa Efek Singapura (SGX) didapat dari browsing di internet dan hasil sampel sangat terbatas. Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, saran untuk penelitian selanjutnya adalah tidak hanya terbatas pada perusahaan real estate dan properti saja. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan penelitian untuk semua industri yang terdaftar beberapa Bursa Efek di ASEAN atau pada industri yang berbeda. Untuk penelitian-penelitian berikutnya hendaknya menggunakan rasio-rasio keuangan lainnya (Rasio Pasar) yang dapat mempengaruhi perubahan laba, karena masih banyak rasio-rasio keuangan yang berpengaruh dalam memprediksi perubahan laba.
|
Review Jurnal Ke 8 (Standar Audit dan Akuntansi Global)
Nama Jurnal | E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 |
Volume / Halaman | Hal 63-78 / ISSN: 2302-8556 |
Nama Penulis | Jumratul Haryani dan I Dewa Nyoman Wiratmaja |
Judul Jurnal |
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay
|
Tanggal Jurnal | 2014 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, komite audit, penerapanInternational Financial Reporting Standards dan kepemilikan publik pada audit delay.
|
Metode Penelitian |
Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu diawali dengan uji analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan uji asumsi klasik. jika data telah lolos uji asumsi klasik kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linear berganda, uji determinasi, uji simultan dan langkah terakhir melakukan uji parsial. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 28 perusahaan dengan total pengamatan 4 tahun sehingga jumlah sampel sebanyak 112.
|
Variabel Penelitian |
1.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Audit Delay.
2.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Komite Audit, PenerapanInternational Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik
|
Hasil Penelitian | 1. Uji Regresi Linear Berganda
Model regresi linear berganda yang terbentuk menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas bernilai negatif. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak proporsi komite audit, penerapan IFRS dan semakin tinggi proporsi kepemilikan publik maka audit delay semakin pendek.
2. Uji Ketepatan Perkiraan Model (Uji Determinasi)
Nilai R Square sebesar 0,250 bahwa korelasi antara variabel adalah kuat karena nilai R Square 0,250 > 5%. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,222, artinya sebesar 22,2% variasi dari variabel audit delay dipengaruhi oleh variasi ukuran perusahaan, komite audit, penerapan IFRS, dan kepemilikan publik sedangkan sisanya sebesar 77,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
3. Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Nilai Fhitung adalah 8,936 dengan taraf signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 5%, menunjukkan variabel bebas (ukuran perusahaan, komite audit, penerapan IFRS dan kepemilikan publik) secara serempak berpengaruh terhadap audit delay.
4. Uji Parsial (t-test)
a. Pengaruh Ukuran Perusahaan Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahann (SIZE) adalah sebesar 0,283 dimana nilai signifikansi 0,283 > 0,05, maka dapat disimpulkan H1 ditolak. Ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh pada audit delay.
b. Pengaruh Komite Audit Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel komite audit (KOMAU) adalah sebesar 0,000 dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel komite audit secara parsial berpengaruh pada audit delay.
c. Pengaruh Penerapan IFRS Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel penerapan IFRS (PENIFRS) adalah sebesar 0,308 dimana nilai signifikansi 0,308 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel penerapan IFRS secara parsial tidak berpengaruh pada audit delay.
d. Pengaruh Kepemilikan Publik Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel kepemilikan publik (KEPPUB) adalah sebesar 0,016 dimana nilai signifikansi 0,016 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Hal ini berarti variabel kepemilikan publik secara parsial berpengaruh pada audit delay.
|
Kesimpulan Penelitian |
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran komite audit dan kepemilikan publik berpengaruh pada audit delay. Namun untuk variabel ukuran perusahaan dan penerapan IFRS tidak berpengaruh pada audit delay.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Pendapat saya mengenai jurnal ini bahwa jurnal ini sudah cukup baik. Tema yang diangkat juga menarik untuk diikuti. Untuk penelitian selanjutnya, ada baiknya untuk menggunakan variabel lain diluar penelitian seperti faktor pengendalian intern perusahaan.
|
Review Jurnal Ke 7 (Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga)
Nama Jurnal | Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, |
Volume / Halaman | Vol. 6, No. 1, hal 20 – 45 |
Nama Penulis | Abriyani Puspaningsih |
Judul Jurnal |
KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN: BERBAGAI FAKTOR PENENTU DAN KONSEKUENSI EKONOMIS
|
Tanggal Jurnal | 2009 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini adalah pertama, hasii penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kepada manajemen perusahaan agar membuat pelaporan keuangan yang berkualitas. Kedua, ukuran kualitas pelaporan keuangan yang dipakai dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada investor dan analis pasar modal. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menjadi umpan balik untuk pembuatan dan evaluasi standarstandar akuntansi untuk institusi pembuat standar (standard setters) dalam rangka pengembangan, penyempurnaan, dan pemilihan kebijakan pelaporan keuangan.
|
Metode Penelitian |
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kausal komparatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama adalah menguji apakah atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan berbeda satu dengan lainnya (tidak teijadi overlap) dengan pengujian regresi auxiliary R2 (Gujarati 2003) dan dilanjutkan analisis faktor. Tahap kedua adalah menganalisis faktor-faktor penentu kualitas pelaporan keuangan dengan regresi berganda, dan tahap ketiga adalah menguji efek kualitas pelaporan keuangan di pasar modal dengan regresi sederhana.
|
Variabel Penelitian |
Konsekuensi ekonomis diproksikan sebagai informasi asimetri yang merupakan variabel dependen. Variabel independennya adalah kualitas pelaporan keuangan, dengan variabel kontrol berupa variabel ukuran perusahaan, leverage dan beta.
|
Hasil Penelitian |
Informasi asimetri yang dapat dijelaskan 5% (tanpa kontrol) dan 12,35% (dengan kontrol) oleh variabel-variabel independen seperti atribut kualitas pelaporan keuangan dan variabel kontrol lainnya, yakni variabel ukuran perusahaan, leverage, dan beta. Ini berarti ketika laporan keuangan berkualitas, maka ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen (sebagai penyedia informasi) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya (sebagai pengguna informasi/wser) akan semakin berkurang. Selain itu, dapat juga berarti bahwa perbedaan informasi yang dimiliki satu investor yang memiliki informasi (informed investor) dengan investor yang tidak memiliki informasi (uninformed investor) semakin tipis.
|
Kesimpulan Penelitian |
Hasil pengujian regresi auxiliary R2 antar ketiga atribut kualitas pelaporan keuangan yakni relevansi nilai, ketepat waktuan, dan konservatisme menunjukkan terdapat perbedaan diantara atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan dan tidak terjadi tumpang tindih(overlap) antar ketiga atribut kualitas pelaporan keuangan. Hal ini teijadi karena besaran tumpang tindihnya (the degree o f overlap) memiliki nilai yang tidak melebih 0,5. Hasil pengujian analisis faktor ketiga atribut di atas menghasilkan satu atribut kualitas pelaporan keuangan yang baru, yang disebut kualitas pelaporan keuangan faktorial. Kualitas pelaporan keuangan faktorial tersebut pembentukannya berasal dari dua komponen atribut, yaitu relevansi nilai dan konservatisme.
Hasil pengujian faktor-faktor penentu kualitas laba menunjukkan bahwa faktor-faktor volatilitas penjualan, kinerja perusahaan, dan klasifikasi industri berhubungan positif terhadap kualitas pelaporan keuangan factorial. Sebaliknya, siklus operasi, ukuran perusahaan, umur perusahaan, likuiditas dan leveragetidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Hasil pengujian konsekuensi ekonomis kualitas pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan faktorial berpengaruh signifikan terhadap informasi asimetri.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Menurut pendapat saya jurnal ini bagus, materi yang diangkat juga menarik. Keterbatasan dari jurnal ini adalah (1) periode sampel penelitian mulai tahun 2001 sampai tahun 2006, dimana periode ini merupakan periode pemulihan krisis ekonomis di Indonesia. Implikasinya, hasil penelitian ini boleh jadi berbeda jika periode sampelnya bukan masa krisis atau masa pemulihan krisis. (2) Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dimana pada masa pemulihan krisis atau selama periode penelitian ini, terdapat perusahaan yang melakukan restrukturisasi usaha dan beberapa perusahaan bersifat holding company. Kedua kondisi tersebut tidak dipertimbangkan sejak awal penelitian ini, sehingga menjadi kendala penelitian. Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, saran untuk penelitian selanjutnya adalah (1) Perluasan tahun penelitian diharapkan dapat dilakukan dalam penelitian berikutnya. Hal ini terjadi karena penelitian ini hanya mencakup 6 tahun periode akuntansi yakni mulai tahun 2001 sampai tahun 2006 terutama yang berkaitan dengan pengukuran atribut kualitas pelaporan keuangan seperti relevansi nilai, ketepatwaktuan, dan konservatisme yang seyogyanya 10 tahunan. (2) Pengujian lebih lanjut yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah dengan memasukkan variabel kajian perusahaan yang bersifat holding company dan perusahaan yang melakukan restrukturisasi usaha. Dengan mempertimbangkan kedua hal di atas, diharapkan struktur data keuangan akan lebih teridentifikasi dengan baik.
|
Review Jurnal Ke 6 (Translasi Mata Uang Asing)
Nama Jurnal | Jurnal Akuntansi |
Volume/Halaman | Vol 10 No. 1 |
Nama Penulis | Yuliawati Tan |
Judul Jurnal |
Mata Uang Fungsional Sebagai Mata Uang Pelaporan Dan Pencatatan Sesuai PSAK 52
|
Tahun Jurnal | September 2001 – Februari 2002 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan Penelitian ini adalah :
|
Metode Penelitian |
Metode pada penelitian ini adalah :
|
Variabel Penelitian |
Variabel penelitian ini adalah functional, monetary, non-monetary, translation
|
Hasil Penelitian |
Indikator yang dapat dipakai sesuai PSAK No 52 (1998):
1. Indikator Arus Kas
Arus kas yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan didominasi oleh mata uang tertentu.
2. Indikator Harga Jual Harga jual produk perusahaan dalam periode jangka pendek sangat dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar mata uang tertentu atau produk perusahaan secara dominan dipasarkan untuk ekspor dan
3. Indikator Biaya
Biaya-biaya perusahaan secara dominan sangat dipengaruhi oleh pergerakan mata uang tertentu.
|
Kesimpulan Penelitian |
Kesimpulan penelitian ini adalah dalam melakukan penyusunan laporan keuangan selalu dipakai dasar mata uang untuk mencatat transaksi dan pelaporannya. Jika mata uang yang dipakai tunggal maka tidak akan ditemui banyak masalah. Tetapi dalam kondisi globalisasi dimana suatu badan usaha dapat melakukan transaksi yang melibatkan mata uang asing, maka akan ditemui kesulitan untuk mencatat transaksi terutama jika fluktuasi mata uang tersebut tidak stabil
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Dengan adanya PSAK No 52 tentang mata uang fungsional maka diharapkan badan usaha yang ada di Indonesia, yang banyak memakai transaksi mata uang asing dapat menyajikan laporan keuangannya dengan lebih reliable dan relevan. Tentu saja dalam pelaksanaannya masih sulit untuk menentukan dengan tepat translasi yang dapat.
|
Sumber : http://repository.ubaya.ac.id/44/
Langganan:
Postingan (Atom)