Jumat, 31 Maret 2017

Review Jurnal Ke 8 (Standar Audit dan Akuntansi Global)

Nama JurnalE-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1
Volume / HalamanHal 63-78 / ISSN: 2302-8556
Nama PenulisJumratul Haryani dan I Dewa Nyoman Wiratmaja
Judul Jurnal
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komite Audit, Penerapan International Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik pada Audit Delay
Tanggal Jurnal2014
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, komite audit, penerapanInternational Financial Reporting Standards dan kepemilikan publik pada audit delay.
Metode Penelitian
Metode analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu diawali dengan uji analisis deskriptif yang dilanjutkan dengan uji asumsi klasik. jika data telah lolos uji asumsi klasik kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linear berganda, uji determinasi, uji simultan dan langkah terakhir melakukan uji parsial. Sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2011. Penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 28 perusahaan dengan total pengamatan 4 tahun sehingga jumlah sampel sebanyak 112.
Variabel Penelitian
1.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Audit Delay.
2.Variabel independen dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Komite Audit, PenerapanInternational Financial Reporting Standards dan Kepemilikan Publik
Hasil Penelitian1.      Uji Regresi Linear Berganda
Model regresi linear berganda yang terbentuk menunjukkan bahwa masing-masing variabel bebas bernilai negatif. Hal ini berarti semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak proporsi komite audit, penerapan IFRS dan semakin tinggi proporsi kepemilikan publik maka audit delay semakin pendek.
2.      Uji Ketepatan Perkiraan Model (Uji Determinasi)
Nilai R Square sebesar 0,250 bahwa korelasi antara variabel adalah kuat karena nilai R Square 0,250 > 5%. Nilai Adjusted Square sebesar 0,222, artinya sebesar 22,2% variasi dari variabel audit delay dipengaruhi oleh variasi ukuran perusahaan, komite audit, penerapan IFRS, dan kepemilikan publik sedangkan sisanya sebesar 77,8% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model.
3.      Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Nilai Fhitung adalah 8,936 dengan taraf signifikansi 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 5%, menunjukkan variabel bebas (ukuran perusahaan, komite audit, penerapan IFRS dan kepemilikan publik) secara serempak berpengaruh terhadap audit delay.
4.      Uji Parsial (t-test)
a.       Pengaruh Ukuran Perusahaan Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel ukuran perusahann (SIZE) adalah sebesar 0,283 dimana nilai signifikansi 0,283 > 0,05, maka dapat disimpulkan H1 ditolak. Ini berarti bahwa variabel ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh pada audit delay.
b.      Pengaruh Komite Audit Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel komite audit (KOMAU) adalah sebesar 0,000 dimana nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima. Hal ini berarti bahwa variabel komite audit secara parsial berpengaruh pada audit delay.
c.       Pengaruh Penerapan IFRS Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel penerapan IFRS (PENIFRS) adalah sebesar 0,308 dimana nilai signifikansi 0,308 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel penerapan IFRS secara parsial tidak berpengaruh pada audit delay.
d.      Pengaruh Kepemilikan Publik Pada Audit Delay
Nilai signifikansi variabel kepemilikan publik (KEPPUB) adalah sebesar 0,016 dimana nilai signifikansi 0,016 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H4 diterima. Hal ini berarti variabel kepemilikan publik secara parsial berpengaruh pada audit delay.
Kesimpulan Penelitian
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran komite audit dan kepemilikan publik berpengaruh pada audit delay. Namun untuk variabel ukuran perusahaan dan penerapan IFRS tidak berpengaruh pada audit delay.
Pendapat Mengenai Jurnal
Pendapat saya mengenai jurnal ini bahwa jurnal ini sudah cukup baik. Tema yang diangkat juga menarik untuk diikuti. Untuk penelitian selanjutnya, ada baiknya untuk menggunakan variabel lain diluar penelitian seperti faktor pengendalian intern perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar