Nama Jurnal | Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, |
Volume / Halaman | Vol. 6, No. 1, hal 20 – 45 |
Nama Penulis | Abriyani Puspaningsih |
Judul Jurnal |
KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN: BERBAGAI FAKTOR PENENTU DAN KONSEKUENSI EKONOMIS
|
Tanggal Jurnal | 2009 |
Tujuan Penelitian |
Tujuan penelitian ini adalah pertama, hasii penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk kepada manajemen perusahaan agar membuat pelaporan keuangan yang berkualitas. Kedua, ukuran kualitas pelaporan keuangan yang dipakai dalam penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada investor dan analis pasar modal. Ketiga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan menjadi umpan balik untuk pembuatan dan evaluasi standarstandar akuntansi untuk institusi pembuat standar (standard setters) dalam rangka pengembangan, penyempurnaan, dan pemilihan kebijakan pelaporan keuangan.
|
Metode Penelitian |
Berdasarkan karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kausal komparatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pertama adalah menguji apakah atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan berbeda satu dengan lainnya (tidak teijadi overlap) dengan pengujian regresi auxiliary R2 (Gujarati 2003) dan dilanjutkan analisis faktor. Tahap kedua adalah menganalisis faktor-faktor penentu kualitas pelaporan keuangan dengan regresi berganda, dan tahap ketiga adalah menguji efek kualitas pelaporan keuangan di pasar modal dengan regresi sederhana.
|
Variabel Penelitian |
Konsekuensi ekonomis diproksikan sebagai informasi asimetri yang merupakan variabel dependen. Variabel independennya adalah kualitas pelaporan keuangan, dengan variabel kontrol berupa variabel ukuran perusahaan, leverage dan beta.
|
Hasil Penelitian |
Informasi asimetri yang dapat dijelaskan 5% (tanpa kontrol) dan 12,35% (dengan kontrol) oleh variabel-variabel independen seperti atribut kualitas pelaporan keuangan dan variabel kontrol lainnya, yakni variabel ukuran perusahaan, leverage, dan beta. Ini berarti ketika laporan keuangan berkualitas, maka ketidakseimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen (sebagai penyedia informasi) dengan pihak pemegang saham dan stakeholder pada umumnya (sebagai pengguna informasi/wser) akan semakin berkurang. Selain itu, dapat juga berarti bahwa perbedaan informasi yang dimiliki satu investor yang memiliki informasi (informed investor) dengan investor yang tidak memiliki informasi (uninformed investor) semakin tipis.
|
Kesimpulan Penelitian |
Hasil pengujian regresi auxiliary R2 antar ketiga atribut kualitas pelaporan keuangan yakni relevansi nilai, ketepat waktuan, dan konservatisme menunjukkan terdapat perbedaan diantara atribut-atribut kualitas pelaporan keuangan dan tidak terjadi tumpang tindih(overlap) antar ketiga atribut kualitas pelaporan keuangan. Hal ini teijadi karena besaran tumpang tindihnya (the degree o f overlap) memiliki nilai yang tidak melebih 0,5. Hasil pengujian analisis faktor ketiga atribut di atas menghasilkan satu atribut kualitas pelaporan keuangan yang baru, yang disebut kualitas pelaporan keuangan faktorial. Kualitas pelaporan keuangan faktorial tersebut pembentukannya berasal dari dua komponen atribut, yaitu relevansi nilai dan konservatisme.
Hasil pengujian faktor-faktor penentu kualitas laba menunjukkan bahwa faktor-faktor volatilitas penjualan, kinerja perusahaan, dan klasifikasi industri berhubungan positif terhadap kualitas pelaporan keuangan factorial. Sebaliknya, siklus operasi, ukuran perusahaan, umur perusahaan, likuiditas dan leveragetidak menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Hasil pengujian konsekuensi ekonomis kualitas pelaporan keuangan, menunjukkan bahwa kualitas pelaporan keuangan faktorial berpengaruh signifikan terhadap informasi asimetri.
|
Pendapat Mengenai Jurnal |
Menurut pendapat saya jurnal ini bagus, materi yang diangkat juga menarik. Keterbatasan dari jurnal ini adalah (1) periode sampel penelitian mulai tahun 2001 sampai tahun 2006, dimana periode ini merupakan periode pemulihan krisis ekonomis di Indonesia. Implikasinya, hasil penelitian ini boleh jadi berbeda jika periode sampelnya bukan masa krisis atau masa pemulihan krisis. (2) Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dimana pada masa pemulihan krisis atau selama periode penelitian ini, terdapat perusahaan yang melakukan restrukturisasi usaha dan beberapa perusahaan bersifat holding company. Kedua kondisi tersebut tidak dipertimbangkan sejak awal penelitian ini, sehingga menjadi kendala penelitian. Berdasarkan keterbatasan penelitian diatas, saran untuk penelitian selanjutnya adalah (1) Perluasan tahun penelitian diharapkan dapat dilakukan dalam penelitian berikutnya. Hal ini terjadi karena penelitian ini hanya mencakup 6 tahun periode akuntansi yakni mulai tahun 2001 sampai tahun 2006 terutama yang berkaitan dengan pengukuran atribut kualitas pelaporan keuangan seperti relevansi nilai, ketepatwaktuan, dan konservatisme yang seyogyanya 10 tahunan. (2) Pengujian lebih lanjut yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah dengan memasukkan variabel kajian perusahaan yang bersifat holding company dan perusahaan yang melakukan restrukturisasi usaha. Dengan mempertimbangkan kedua hal di atas, diharapkan struktur data keuangan akan lebih teridentifikasi dengan baik.
|
Jumat, 31 Maret 2017
Review Jurnal Ke 7 (Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar